(021)-559-0447 secretariat@apg.or.id

Sebagai rangkaian hari jadinya yang ke-16, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (“GMF”) bersama dengan induk usahanya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., meresmikan selesainya pemugaran replika pesawat pertama Republik Indonesia, RI 001 “Seulawah” (1/5).  Pemugaran ini merupakan simbol kontribusi GMF & Garuda dalam melestarikan sejarah penerbangan tanah air. Bertempat di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti di depan pesawat Seulawah ini dilakukan oleh Walikota Banda Aceh H. Aminullah Usman, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury, dan Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto. Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Komisaris Utama Garuda Indonesia, Jusman Syafi’i Djamal, Sekretaris Daerah Provinsi Aceh dan jajaran muspida Banda Aceh.

 

Walikota Banda Aceh dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas kontribusi GMF dan Garuda Indonesia dalam melakukan pemugaran pesawat yang menjadi monumen sejarah bangsa Indonesia tersebut. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Garuda Indonesia dan GMF atas pemugaran replika pesawat RI 001ini. Hal ini dapat membangkitkan lagi semangat warga Aceh khususnya untuk berkontribusi kepada negara Indonesia,” ungkapnya. Dalam sambutannya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury mengatakan bahwa pesawat Seulawah memiliki peran penting dalam perkembangan penerbangan Indonesia. “Sebagai maskapai plat merah, Garuda Indonesia berterima kasih kepada rakyat Aceh, dimana berkat kontribusinya dalam menghadirkan Seulawah ini dapat menjadi cikal bakal perkembangan industri kedirgantaraan tanah air,” katanya.

 

Sejalan dengan itu, Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan bahwa pihaknya merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikan sejarah penerbangan Indonesia, sebagai bentuk Corporate Sosial Responsibility perusahaan. “Sebagai salah satu pelaku industri aviasi dalam negeri, GMF merasa perlu untuk melestarikan sejarah aviasi tanah air. Pesawat Seulawah ini merupakan kontribusi rakyat Aceh untuk Indonesia. Pekerjaan ini, merupakan kontribusi GMF dan Garuda Indonesia terhadap penerbangan Indonesia, “ ujar Iwan.

 

Kondisi Replika pesawat Seulawah yang terletak di Blang Padang, Banda Aceh kini telah kembali mulus setelah sebelumnya replika pesawat ini ada pada kondisi yang kurang baik. Terdapat banyak korosi pada badan pesawat karena faktor usia dan cuaca, sedangkan kaca pesawat banyak yang pecah. Replika pesawat Seulawah Dakota DC 03 yang memiliki panjang badan 19,66 M dan rentang sayap 28,96 M ini dibuat menyerupai pesawat aslinya lengkap dengan instrumen kokpit dan kabin penumpang. Iwan mengatakan pemugaran yang dilakukan GMF sejak 2 April 2018 ini meliputi penggantian pintu dan jendela, perbaikan korosi pada badan dan sayap pesawat, ekor pesawat dan pengecatan pesawat seperti warna aslinya. “Pemugaran replika pesawat Seulawah ini memakan waktu 16 hari dan GMF memberikan kualitas pengerjaan terbaik oleh ahli yang kami datangkan dari Cengkareng. Tentunya kami berterima kasih terhadap semua pihak terutama pemerintah Daerah Banda Aceh yang telah mendukung kegiatan pemugaran ini dari awal hingga akhir sehingga semua berjalan lancar,” kata Iwan.

 

Iwan menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi keterlibatan para siswa SMK Penerbangan Banda Aceh. “Kami memberi kesempatan kepada para siswa terbaik untuk secara langsung melakukan praktik kerja perbaikan pesawat bersama para teknisi ahli kami. Kedepan, kami tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kerjasama dengan institusi pendidikan seperti SMK Penerbangan Banda Aceh kni dalam hal pemenuhan SDM di GMF,” tutup Iwan.