(021)-559-0447 secretariat@apg.or.id

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menjadikan  Bandara Nop Deliat di Dekai Yahukimo, Papua (Bandara Dekai) sebagai bandara penghubung dari dan menuju daerah tengah Pulau Papua. Pasalnya, posisi tengah Papua yang saat ini diwakili oleh Bandara Wamena dinilai terlalu tinggi dan sudah kelebihan kapasitas (overloaded).

“Bandara Dekai panjang landasan pacunya sudah 2.300 meter, bisa sampai 2.500 meter, dan tanahnya flat (datar), ideal sekali,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari Antara pada Senin (14/10).

Menurut Budi, alasan Dekai dipilih sebagai lokasi bandara penghubung karena wilayah tersebut dapat dicapai dari selatan dari dua tempat, yakni dari Asmat dan dari Mappi melalui sungai. Bandara Dekai sendiri sudah rampung dengan panjang landasan pacu yang mencapai 2.300 meter.

“Jadi itu ideal sekali karena jumlah tonase yang dapat diangkat itu 200 ton, lalu dibawa dengan mobil cuma 45 kilometer dan jalannya sudah besar. Setelah itu kita dengan pesawat-pesawat kecil, sudah dekat cuma 15 menit,” jelasnya. Nantinya, sambung ia, Bandara Dekai akan menunjang Bandara Wamena yang berada pada pertengahan Pulau Papua. Cara ini dilakukan sebagai alternatif dari pengembangan Bandara Wamena yang akan memakan biaya besar.