(021)-559-0447 secretariat@apg.or.id

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Samarinda, Kalimantan Timur, meresmikan dua bandara baru, yakni Bandara Maratua dan Bandara APT Pranoto. Bandara baru sebagai upaya Jokowi mewujudkan konektivitas infastruktur di daerah Kalimantan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan beroperasinya bandara baru di Samarinda menjadi kabar baik bagi masyarakat Kaltim. “Ini membahagiakan karena selama ini masyarakat Samarinda harus melalui Balikpapan, sehingga butuh waktu panjang,” ujarnya, mengutip Antara, Kamis (25/10).

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M Pramintohadi Sukarno menuturkan direktoratnya ditargetkan membangun 15 bandara baru sampai akhir tahun depan demi mewujudkan konektivitas nasional.

Sampai saat ini, 10 bandara baru telah selesai dibangun dan dioperasikan. Antara lain, Anambas, Namniwel, Miangas, Morowali, Werur, Maratua, Batu, Kertajati, Samarinda Baru, dan Tebelian.

“Kami telah selesai membangun 10 bandara baru dan sudah dioperasikan, secara bergiliran nanti akan diresmikan oleh bapak presiden. Dalam waktu dekat ini, Bandara Samarinda Baru dan Maratua di Kaltim akan segera diresmikan,” kata Pramintohadi.

Kedua bandara yang akan diresmikan secara operasional sudah beroperasi. Bandara Maratua yang berada di pulau terdepan Indonesia telah menjadi penanda kehadiran negara Indonesia di wilayah tersebut. Bandara ini akan terus dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan dan kebutuhan masyarakat sekitar.

Pembangunan Bandara Maratua, awalnya diprakarsai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 2008. Selanjutnya, pembangunan ini diteruskan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, sehingga selesai pada tahun 2017.

Bandara Maratua memiliki landas pacu berukuran 1.600m x 30m, taxiway dengan ukuran 75m x 15m dan apron 70m x 100m sehingga pesawat jenis ATR 72 dapat dilayani dengan baik di bandara ini.

Untuk fasilitas darat, sudah tersedia gedung terminal seluas 750m2, gedung PK-PPK seluas 108m2, gedung genset seluas 96m2, kantor seluas 50m2 dan gedung operasi 6 lantai dengan ukuran 5m x 4m, 2 unit x-ray, dan jalan akses ke bandara sepanjang 60 x 8m pun tersedia.

Maskapai yang telah beroperasi di bandara ini adalah Garuda Indonesia jenis ATR 72 yang beroperasi setiap Sabtu dengan rute penerbangan Balikpapan-Maratua. Sedangkan pesawat Susi Air jenis Grand Caravan beroperasi setiap Rabu dengan rute Tarakan-Maratua, Maratua-Berau.

Tercatat, pada 2017 Bandara Maratua telah melayani penumpang datang dan berangkat 693 dan 692 orang. Sedangkan, pada 2018 terjadi kenaikan penumpang datang dan berangkat 1.220 dan 1.303 orang.

Sedangkan Bandara APT Pranoto adalah bandara pengganti Bandara Temindung yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi, runway sangat terbatas hanya berukuran 1.040m x 23m. Bandara ini sebelumnya berada di lokasi padat pemukiman sehingga keselamatan dan keamanan penerbangan sangat rawan. Selain itu, bandara tersebut selalu menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba.