(021)-559-0447 secretariat@apg.or.id

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengkoordinasi sumbangan alat-alat kesehatan dari Tiongkok untuk pengendalian wabah Covid-19 di Indonesia.

Alat-alat kesehatan sekitar 40 ton yang diangkut menggunakan pesawat Boeing 777 milik Garuda Indonesia dan dijadwalkan tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (26/3/2020) malam.

Dilansir dari tribunnews, Juru Bicara Menko Marves dan Kemenko Marves, Jodi Mahardi menjelaskan beberapa perusahaan asal Tiongkok yang memiliki investasi di Indonesia berinisiatif memberikan sumbangan alat-alat kesehatan.

“Bantuan alkes ini adalah bukti hubungan baik antara kedua negara dan juga wujud kepedulian terhadap wabah Covid-19 yang kita tahu merupakan tantangan semua negara di dunia hari ini,” jelas Jodi dalam keterangan resmi, Kamis (26/3/2020).

Diharapkan kedatangan alat kesehatan ini dapat melindungi warga yang terjangkit, termasuk menjamin keselamatan petugas medis yang saat ini berjuang di garis terdepan.

Pasokan medis itu sendiri terdiri dari test kit Covid-19, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya.

Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, kampus-kampus, dan lainnya.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan, karena pandemi Covid-19 ini juga bencana global, maka berbagai bentuk dukungan dari negara manapun, khusus untuk pengendalian dan penanganan wabah Covid-19 di Indonesia akan diterima.

Tentunya setelah melalui prosedur yang ditentukan, termasuk faktor keamanannya.

“Ini akan melalui prosedur pemasukan bantuan, BNPB di bawah Komando Pak Doni Munardo sebagai koordinator untuk menyalurkan bantuan ini segera ke masyarakat. Publik, masyarakat dan media harus tahu kemana, jika mereka memerlukan bantuan, jadikan satu pintu,” ujar Menko Luhut.

Sekarang setelah kasus penularan baru di Tiongkok turun drastis, negeri Tirau Bambu mulai aktif mengalihkan sumber daya yang dimiliki dengan mengirimkan berbagai bantuan ke negara-negara lain yang sedang kewalahan menghadapi wabah Covid-19.