(021)-559-0447 secretariat@apg.or.id

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melarang penerbangan pesawat jenis Boeing 737 Max 800 di Indonesia, seiring jatuhnya pesawat milik Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3/2019) kemarin.

Di Indonesia, terdapat dua maskapai yang mengoperasikan pesawat asal Amerika Serikat itu, yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air.


Menanggapi kebijakan Kemenhub, maka Garuda Indonesia melakukan grounded atau memberhentikan penerbangan atas satu unit pesawat B 737 Max yang dimilikinya.

“Garuda Indonesia juga mengerti dan memahami kekhawatiran penumpang sehingga tetap extra ketat dalam memonitor operasi penerbangannya,” ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan dalam keterangan resmi, Senin (11/3/2019).

“Garuda Indonesia melakukan grounded atas pesawat B 737 Max (hanya satu unit) sejak sore ini (11/3) sampai pemberitahuan lebih lanjut,” ungkapnya.

Ikhsan menjelaskan, pihaknya sudah melakukan inspeksi ekstra serta pemeriksaan berkala lanjutan terhadap fitur-fitur vital penunjang kelaikan armada seperti ; airspeed , altitude system, Flight control system hingga Stall management system dengan catatan hasil inspeksi No Fault Found (dengan hasil baik).

“Demikian juga Training Terhadap Pilot yang secara rutin berkala melaksanakan Proficiency Check di Simulator B 737 Max,” tambahnya.

Menurutnya, Garuda Indonesia terus melaksanakan close review dan berkoordinasi intensif dan memberikan regular report sejak Oktober tahun lalu dengan regulator dalam hal ini Direktorat Jenderal Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) dan memberikan saran dalam menyikapi adanya insiden penerbangan yang melibatkan armada Boeing 737 Max 8, khususnya dalam memastikan aspek mitigasi dan kebijakan preventif terhadap tata kelola safety armada Boeing 737 Max 8 tetap terjaga.

“Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional terus berupaya mengedepankan komitmen dan budaya safety dalam seluruh lini operasionalnya,” ujar Ikhsan.

“Hal tersebut sejalan dengan value aspek “safety” sebagai “core” operasional perusahaan yang sudah tertanam dalam budaya kerja jajaran karyawan dan lini operasional Garuda Indonesia,” tukas dia.