(021)-559-0447 secretariat@apg.or.id

Sekilas Garuda Indonesia

Sekilas Garuda Indonesia

Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949, Pemerintah Belanda menyerahkan kedaulatan kepada pemerintah RIS. KMB berisi antara lain penyerahan semua kekayaan pemerintah Hindia Belanda kepada Pemerintah RIS termasuk penyerahan perusahaan penerbangan Belanda KLM/Inter Insulair Bedrijf kepada RIS.

Penerbangan pertama pesawat yang telah resmi menjadi milik Indonesia dimulai pada tanggal 28 Desember 1949. Pesawat DC-3 dengan logo Garuda Airways terbang untu pertama kalinya dalam sejarah membawa Presiden Soekarno dan rombongan dari Maguwo, Yogyakarta (Sekarang bandara Adisucipto) ke Kemayoran, Jakarta untuk kembali memasuki Ibu Kota Negara.

Nama Garuda itu sendiri diambil oleh Presiden Soekarno dari kutipan sebuah sajak berbahasa Belanda gubahan punjangga terkenal Noto Soeroto, “Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden” (Aku adalah Garuda, burung milik Wishnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi di atas kepulauanmu). Dalam tahun 1989, nama Garuda Indonesian Airways diubah menjadi Garuda Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, Garuda Indonesia terus mengangkasa ke seluruh penjuru dunia.